Beranda | Artikel
Hak-hak Seorang Khalifah
Minggu, 3 September 2023

MEMBANGUN KHILAFAH DAN IMAROH

Hak-hak Seorang Khalifah
1. Mentaatinya pada perkara yang bukan bermaksiat kepada Allah

 قال الله تعالى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا  [النساء/59].

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.[1]

عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي- صلى الله عليه وسلم- أنه قال: «عَلَى المَرْءِ المُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إلا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلا سَمْعَ وَلا طَاعَةَ». متفق عليه.

Dari Ibnu Umar semoga Allah meredhai keduanya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Atas setiap orang muslim untuk mendegar dan mentaati peminpin pada perkara yang dia sukai atau benci kecuali jika dia diperintah untuk mengerjakan kemaksiatan, maka jika diperintah mengerjakan suatu kemaksiatan maka tidak ada kewajiban baginya untuk mendengar dan mentaati”. Muttafaq alaihi. [2]

2. Saling menasehati

عن تميم الداري رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «الدِّيْنُ النَّصِيحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «للهِ وَلِكَتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ». أخرجه مسلم

Dari Tamim Al-Dari  Radhiyallahu anhu bahwa sesungguhnya Nabi  ِShallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Agama itu adalah nasehat”. Kami bertanya: “Untuk siapa?. Beliau menjawab:“Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi RaasulNya dan bagi peminpin kaum muslimin serta orang awam mereka”. HR. Muslim[3]

3. Membela dan mendukungnya dalam menegakkan kebenaran

Firman Allah Ta’ala:

قال الله تعالى: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ  [المائدة/2].

“….dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. [4]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Jihad, Hukum dan Keutamaannya كتاب الجهاد). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri.  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] QS. An-Nisa/4’: 59
[2] HR. Bukhari no: 7144 dan Muslim no: 1839
[3] HR. Muslim no: 55
[4] QS. Al-Maidah:/5 2


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/86975-hak-hak-seorang-khalifah.html